Surah Al Fiil Arab, Latin, Terjemahan, Tajwid Lengkap, Isi Kandungan, Asbabun Nuzul, dan Tafsir.

 Belajar Tashsin Surah Al Fil

Oleh: Ihwanuddin

a. Arab, Latin dan Terjemahan
Gambar. 1.

Alam taro kaifa fa’ala robbuka bi-ashhaabil fiil. Alam yaj’al kaidahum fii tadlliil. Wa arsala ‘alaihin thoiron abaabiil. Tarmiihim bihijaarotim min sijjiil. Faja’alahum ka’ashfim ma’kuul.

Artinya: "Tidakah engkau (muhammad) perhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap pasukan bergajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka’bah) itu sia-sia? dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang dibakar,sehingga mereka dijadikannya seperti daun-daun yang dimakan (ulat)". (QS. Al Fil: 1-5)

b. Tajwid Lengkap
Ayat 1
أَلَمْ تَر : Idhar safawi, Idhar safawi, karena ada huruf mim mati/sukun bertemu dengan huruf ta. Cara membacanya terang di bibir dengan mulut tertutup.
كَيْفَ : Mad layin, karena ada tanda baca fatkkhah bertemu dengan huruf ya mati. Cara membacanya sekedar lunak dan lemas.
بِاَصْحٰبِ : Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ha berharakat fathah berdiri. Cara membacanya panjang 2 harakat.
بِ الْفِيل : Al qomariah, karena ada huruf ال bertemu dengan huruf fa. Cara membacanya harus terang dan jelas.
الْفِيلِ : Mad arid lisukun, karena ada waqaf yang sebelumnya ada huruf mad thabi’i. Cara membacanya boleh panjang 4 harakat atau lebih dan juga boleh dua harakat.

Ayat 2
أَلَمْ يَجْعَلْ : Idhar safawi, Idhar safawi, karena ada huruf mim mati/sukun bertemu dengan huruf ta. Cara membacanya terang di bibir dengan mulut tertutup.
يَجْعَلْ : Qolqolah sughro, karena ada huruf jim mati di dalam kalimat. Cara membacanya membalik membentuk huruf jim.
كَيْدَ : Mad layin, karena ada tanda baca fatkkhah bertemu dengan huruf ya mati. Cara membacanya sekedar lunak dan lemas.
هُمْ فِي : Idhar safawi, Idhar safawi, karena ada huruf mim mati/sukun bertemu dengan huruf ta. Cara membacanya terang di bibir dengan mulut tertutup.
تَضْلِيلٍ : Mad arid lisukun, karena ada waqaf yang sebelumnya ada huruf mad thabi’i. Cara membacanya boleh panjang 4 harakat atau lebih dan juga boleh dua harakat.

Ayat 3
عَلَيْهِمْ : Mad layin, karena ada tanda baca fatkkhah bertemu dengan huruf ya mati. Cara membacanya sekedar lunak dan lemas.
عَلَيْهِمْ طَيْر : Idhar safawi, Idhar safawi, karena ada huruf mim mati/sukun bertemu dengan huruf to. Cara membacanya terang di bibir dengan mulut tertutup.
طَيْرً‌ : Mad layin, karena ada tanda baca fatkkhah bertemu dengan huruf ya mati. Cara membacanya sekedar lunak dan lemas.
طَيْرً‌ا أَ : Idhar halqi, karena ada tanda fatkah tein bertemu dengan huruf alif. Cara membacanya adalah jelas di mulut.
أَبَابِيلَ : Mad arid lisukun, karena ada waqaf yang sebelumnya ada huruf mad thabi’i. Cara membacanya boleh panjang 4 harakat atau lebih dan juga boleh dua harakat.

Ayat 4

‌مِيهِم بِحِجَار : Ikhfa safawi, Idhar safawi, karena ada huruf mim mati/sukun bertemu dengan huruf ba. Cara membacanya didengungkan.
َ‌ةٍ مِّن : Idgham bighunnah, karena ada kasrahtain bertemu dengan huruf mim. Cara membacanya masuk dengan mendengung.
مِّن سِجِّيلٍ : Ikhfa haqiqi, karena ada nun mati bertemu dengan hurud sin. Cara membacanya samar-samar membentuk huruf sin.
سِجِّيلٍ : Mad arid lisukun, karena ada waqaf yang sebelumnya ada huruf mad thabi’i. Cara membacanya boleh panjang 4 harakat atau lebih dan juga boleh dua harakat.

Ayat 5
فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ : Idhar safawi, Idhar safawi, karena ada huruf mim mati/sukun bertemu dengan huruf kaf. Cara membacanya terang di bibir dengan mulut tertutup.
كَعَصْفٍ مَّأْ : Idgham bighunnah, karena ada kasrahtain bertemu dengan huruf mim. Cara membacanya masuk dengan mendengung.
مَّأْكُولٍ : Mad arid lisukun, karena ada waqaf yang sebelumnya ada huruf mad thabi’i. Cara membacanya boleh panjang 4 harakat atau lebih dan juga boleh dua harakat.

c.  Isi Kandungan

Surat Al Fil(gajah) mengisahkan tentang cerita kehancuran dan kebinasaan pasukan bergajah yang dipimpin Abrahah ketika hendak menghancurkan Ka’bah di Mekah.

Dalam penjelasan yang lain diketahui bahwa didalamnya termasuk memiliki kandungan mengajak kepada Rasul dan Umatnya termasuk orang Quraisyh untuk memperhatikan tanda Kekuasaan Allah khususnya dari peristiwa sejarah kejadian masa lalu.Dalam surat ini juga mengingatkan nikmat Allah kepada orang-orang Quraisy dimana Allah menyelamatkan mereka dari pasukan Abrahah. Allah Maha Kuasa, sangat mudah bagi Allah untuk menolong siapa yang dikehendaki-Nya, dan sangat mudah bagi Allah menghancurkan siapa yang ingin dihancurkan-Nya. Juga sangat mudah bagi Allah menghadirkan cara dan jalan kehancuran musuh-musuh-Nya.Allah Maha Kuasa, segala kekuasaan tunduk pada kekuasaan-Nya. Maka siapa yang dilindungi-Nya, tidak ada yang mampu mencelakainya. Sebaliknya, siapa yang dihancurkan Allah, tidak ada yang mampu melindunginya.

d. Asbabun Nuzul

    Dilansir dari Duta Islam, surat Al Fil mengisahkan tentang pasukan gajah yang menyerbu kota Makkah. Seblum tiba, pasukan gajah itu dihancurkan oleh Allah dengan memerintahkan burung Ababil yang membawa batu panas. Kisah itu terjadi menjelang kelahiran Rasulullah SAW dimana tantara raja Habsyah dengan kendaraan gajah melakukan serangan terhadap kota Makkah. Faktor penyerangan dilakukan karena keinginan Raja Abrahah yang menyerukan kepada bangsa Arab untuk berpindah kiblat. Semula ke Ka’bah berpindah ke Katedral di Sana’a. Abrahah berkeinginan menjadikan katedral sebagai sentra ritual keagamaan menggantikan Ka’bah. Ekspedisi ini membuat masyarakat Arab tidak lagi datang ke Ka’bah. Abrahah ingin masyarakat menunaikan ibadah haji di Sana’a bukan di Ka’bah. Misa lain penyerangan ini adalah faktor kekuasaan dan ekonomi. Abrahah punya ambisi memutus peran serta pengaruh orang Quraisy di bidang perdagangan. Sebab orang Quraisy pada masa itu memiliki strategi peran dan menguasai perdagangan antara Yaman dan Syam.

Keinginan menghancurkan Ka’bah berawal dari rasa dengki kepada bangsa Arab. Sebab banyak orang berbondong-bondong ke Makkah untuk ibadah haji. Ini memicu perputaran ekonomi yang besar di sana. Hal inilah yang membuat Abrahah ingin mengganti kiblat manusia ke Yaman.

Ulama tafsir berpendapat Abrahah merupakan gubernur daerah Najasi, Yaman. Saat itu Abrahah membangun sebuah gereja yang besar di salah satu Kota di Yaman. Ia membanggakan gereja itu kepada Raja Najasi, bahwa katedra; yang dibangunnya merupakan gereja yang belum pernah ada di zaman raja-raja sebelumnya.

e. Tafsir

Tafsir Ibnu Katsir soal Kisah Pasukan Gajah. Mengutip Buku Tafsir Ibnu Katsir Volume 7 yang diterjemahkan oleh Dr. 'Abdullah, kisah ini bermula dari keirian Gubernur Yaman, Abrahah Al-Asyram, melihat ka'bah yang sangat ramai pengunjung tiap tahunnya. Ia bertekad memindahkan kunjungan bangsa Arab ke gereja yang akan dibangunnya, sehingga Yaman akan ramai pengunjung.Ia pun membangun gereja yang amat megah dan tinggi. Bangsa Arab menyebutnya al-qalis. Sebab, orang yang melihatnya akan mengangkat kepala sehingga qalansuwah (peci) yang dikenakannya hampir terjatuh dari kepalanya saking tingginya bangunan tersebut.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama