Belajar Tashsin Surah At Tin
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Alhamdulilah, segala puji serta syukur bagi Allah SWT, hari ini masih bisa hidup dan diberikan kenikmatan mendengar, melihat dan merasakan. Sungguh suatu karunia yang sangat besar dari tuhan yang diberikan kepada kita. Untuk itu mari kita sama-sama untuk selalu senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang mulia ini. Salah satu bukti rasa syukur kita kepada Allah Yakni mempelajari Al-Qur'an. Rasulullah SAW, bersabda:
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
Artinya:“Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur`an dan mengajarkannya.”
Masih dalam hadits riwayat Al-Bukhari dari Utsman bin Affan, tetapi dalam redaksi yang agak berbeda, disebutkan bahwa Nabi SAW, bersabda:
Artinya: “Sesungguhnya orang yang paling utama di antara kalian adalah yang belajar Al-Qur`an dan mengajarkannya.”
Dalam dua hadits di atas, terdapat dua amalan yang dapat membuat seorang muslim menjadi yang terbaik di antara saudara-saudaranya sesama muslim lainnya, yaitu belajar Al-Qur`an dan mengajarkan Al-Qur`an. Pada kesempatan ini, kita akan membahas materi QS. At Tin.
Mari kita Perhatikan dan pahami materi QS. At Tin dibawah ini:
a. Ayat, Latin dan Terjemah

Gambar QS. At Tin
wat-tīni waz-zaitụn, wa ṭụri sīnīn, wa hāżal-baladil-amīn, laqad khalaqnal-insāna fī aḥsani taqwīm, ṡumma radadnāhu asfala sāfilīn, illallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti fa lahum ajrun gairu mamnụn, fa mā yukażżibuka ba'du bid-dīn, a laisallāhu bi`aḥkamil-ḥākimīn.
Artinya: "Demi masa, Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran" (QS. Al-‘Asr: 1-3). Surat Al Ashr (العصر) adalah surat ke-103 dalam Al Quran. Berikut ini terjemahan, asbabun nuzul, dan tafsir Surat Al Ashr. Surat ini terdiri dari tiga ayat dan merupakan Surat Makkiyah. Ia merupakan surat ke-13 yang diturunkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Yakni setelah surat Al Insyirah, sebelum surat Al Adiyat.
b. Tawid
Ayat 1:
(-) 1. Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah ta. Dibaca idgham (masuk ke huruf ta ).(-) 2. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ta berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.(-) 3. Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah zai. Dibaca idgham (masuk ke huruf zai ).(-) 4. Mad lin karena huruf ya' sukun didahului oleh huruf zai berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.(-) 5. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
Ayat 2:
(-) 1. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf tha berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.(-) 2. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf sin berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.(-) 3. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
Ayat 3:
(-) 1. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ha berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu huruf hamzah, huruf yang disukun, huruf diwaqaf, dan huruf bertasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.(-) 2. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf ba. Dibaca secara jelas.(-) 3. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf hamzah. Dibaca secara jelas.(-) 4. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
Ayat 4:
(-) 1. Qalqalah sughra karena huruf qalqalah dal berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.(-) 2. Qalqalah sughra karena huruf qalqalah qaf berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.(-) 3. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf hamzah. Dibaca secara jelas.(-) 4.Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf sin. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf sin.(-) 5. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf sin berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.(-) 6. Mad jaiz munfasil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.(-) 7. Qalqalah sughra karena huruf qalqalah qaf berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.(-) 8. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf.
Ayat 5:
(-) 1. Ghunnah sebab mim bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.(-) 2. Qalqalah sughra karena huruf qalqalah dal berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.(-) 3. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.(-) 4. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf sin berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.(-) 5. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
Ayat 6:
(-) 1. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf dzal berharakat kasrah bertemu ya' sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.(-) 2. Mad badal karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dahulu dari huruf mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.(-) 3. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf nun berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.(-) 4. Ada dua hukum di sini, pertama alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah shad. Dibaca idgham (masuk ke huruf shad ). Kedua, mad asli atau mad thabi’i karena huruf shad berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.(-) 5. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ha' berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.(-) 6.Idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf hamzah. Cara membacanya dengan jelas.(-) 7. Qalqalah sughra karena huruf qalqalah jim berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.(-) 8. Idzhar halqi atau idzhar sebab huruf ra berharakat dhamah tanwin bertemu huruf ghain. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.(-) 9. Mad lin karena huruf ya' sukun didahului oleh huruf ghain berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.(-) 10. Idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf nun. Cara membacanya dengan jelas.(-) 11. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
Ayat 7
(-) 1.Mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.(-) 2. Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah dal. Dibaca idgham (masuk ke huruf dal ).(-) 3.Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat
Ayat 8:
(-) 1.Mad lin karena huruf ya' sukun didahului oleh huruf lam berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.(-) 2. Tafkhim karena lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah sin berharakat fathah. Cara membacanya tebal.(-) 3. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf ha'. Dibaca secara jelas.(-) 4.Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ha' berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.(-) 5. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
c. Asbabun nuzul
Penulis menemukan asbab al-nuzūl ayat ke 5 yaitu Ibnu Abbas meriwayatkan, ayat ini diturunkan berkenaan dengan beberapa orang yang dipanjangakan usianya hingga menjadi pikun pada zaman Rasulullah. (HR Ibnu Jarir).
Suatu saat terdapat salah satu sahabat nabi yang bertanya tentang bagaimana amalan seorang hamba jika hamba tersebut mengalami pikun atau kondisi saat berkurangnya daya ingat seseorang atau memori yang dimiliki seseorang mengalami penurunan. Setelah pertanyaan tersebut datang kepada Nabi, akhirnya Allah menurunkan surat At Tin untuk memberikan penjelasan bahwa orang-orang yang telah sampai masa tua dan mengalami pikun tetap akan mendapatkan pahala yang terus mengalir. Surat ini juga berisi tentang peringatan yang ditujukan kepada manusia.
d. Tafsir Surat At-Tin, ayat 1-8
وَالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ Artinya: “Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun". (QS Al-Tīn:1) Dalam Tafsir Al-Maragi dijelaskan bahwa ٍانخي 4 menurut Imam Muhammad Abduh, “Tīn” yang dimaksud adalah pohon tempat Nabi Adam bernaung tatkala di surga. Al-Maragi menjelaskan bahwa Allah bersumpah dengan masa Tin Nabi Adam-bapak manusia. Yaitu zaman ketika Nabi Adam dan istrinya menutupi tubunya dengan pohon Tin. Ini seraya dengan pendapat yang dicantumkan Sayyid Quthb dalam Tafsir Fii Dzilal Al-Qur‟an bahwa tin yang dimaksud mengandung isyarat yang menunjuk kepada pohon Tin tempat nabi Adam dan istrinya (Hawa) pergi mengambil daun-daunnya untuk menutupi kemaluannya di surga yang mereka tempati sebelum turun ke kehidupan dunia.
![]() |
Gambar QS. At Tin |
wat-tīni waz-zaitụn, wa ṭụri sīnīn, wa hāżal-baladil-amīn, laqad khalaqnal-insāna fī aḥsani taqwīm, ṡumma radadnāhu asfala sāfilīn, illallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti fa lahum ajrun gairu mamnụn, fa mā yukażżibuka ba'du bid-dīn, a laisallāhu bi`aḥkamil-ḥākimīn.
Artinya: "Demi masa, Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran" (QS. Al-‘Asr: 1-3). Surat Al Ashr (العصر) adalah surat ke-103 dalam Al Quran. Berikut ini terjemahan, asbabun nuzul, dan tafsir Surat Al Ashr. Surat ini terdiri dari tiga ayat dan merupakan Surat Makkiyah. Ia merupakan surat ke-13 yang diturunkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Yakni setelah surat Al Insyirah, sebelum surat Al Adiyat.
d. Tafsir Surat At-Tin, ayat 1-8
Berikut ini rangkuman dari kandungan surah At Tin:
Maasyaa Allah..
BalasHapusAllahummarhamnaa bil Qur'an..
Semoga Ilmunya bermanfaat... Menjadi amal jariyah.
BalasHapusPosting Komentar